Text Line

Kita Bangsa yang Besar, Jangan Mudah Untuk Diadu Domba

Teks

Mohon Maaf Jika Anda Kurang Nyaman, Karena Blog Masih Dalam Perbaikan

Kamis, 16 Desember 2010

Kontrak Berjangka Emas Jatuh Terbesar Pekan Ini

   Emas  mengalami  penurunan  terbesarnya  pekan  ini  atas  spekulasi  bahwa  dollar  akan memperpanjang reli, sehingga menurunkan permintaan untuk logam mulia sebagai asset alternatif.
 
   Greenback naik terhadap euro maupun yen karena data ekonomi AS merujuk pemulihan ekonomi dengan angka inflasi yang rendah. Index harga konsumen AS naik sebesar 0.1% di bulan November. Emas mencatat gain sebesar 26% sejak awal tahun, dan mencapai rekor pada 7 Desember pada $1432.50. Produksi  industri AS naik sebesar 0.4% di bulan November, melebihi estimas, ditunjukan datanya oleh pemerintah.

   “Sejalan dengan  aktivitas  ekonomi  yang  terlihat meningkat,  kelanjutan  penguatan dollar melukai  emas,”  kata Frank Lesh, pedagang dari FuturePath Trading LLC di Chicago. “Angka inflasi juga sedikit menekan harga emas. Bila anda membeli komoditi ini sebagai lindung nilai dari inflasi, data hari ini tidak menunjukan bahwa anda melakukan yang benar.”
 
   Kontrak berjangka emas pengiriman Februari jatuh $18.10 atau 1.3% ke harga penyelesaian $1386.20 pukul 2.20 siang
di Comec, New York. Penurunan terbesar sejak kontrak tersebut aktif diperdagangkan pada 8 Desember lalu. Kemarin, the Fed tetap mempertahankan suku bunga acuan pada kisaran dibawah 0.25% dan tetap mempertahankan untuk lakukan program pembelian obligasi dan surat-surat berharga lainnya sebesar $600 milyar hingga Juni tahun depan.
 
   Tetap, beberapa investor hari ini masih bersepkulasi bahwa suku bunga acuan akan naik di masa depan. Treasury 30-year bonds jatuh, sehingga membuat imbal hasil obligasi naik ke level tertingginya.
 
   “Sejalan  dengan  kenaikan  suku  bunga,  dollar  akan  terus menguat  dan  semua  jenis  logam  kemungkinan  akan  jatuh tajam,” kata Leonard Kaplan, Presiden dari Prospector Asset Management di Illinois.
 
   Gold  asset  dalam  exchange-traded  product    jatuh  4.83 metrik  ton  ke  2,091.56  ton  kemarin, menurut  data  yang dikumpulkan oleh Bloomberg dari 10 provider.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar