Text Line

Kita Bangsa yang Besar, Jangan Mudah Untuk Diadu Domba

Teks

Mohon Maaf Jika Anda Kurang Nyaman, Karena Blog Masih Dalam Perbaikan

Sabtu, 30 Agustus 2014

Prabowo, Ingin Cari Ketua Umum Gerindra seperti Suhardi



Prabowo disisi Peti Mati Suhardi

Be Bi Pro News, Jakarta – Suhardi meninggal dunia pada Kamis malam (28/8/2014). Prabowo Subianto mengaku akan mencari sosok yang bersih dan jujur seperti Suhardi sebagai ketua umum Gerindra.

Sebagai Ketua Dewan Pembina, Prabowo Subianto menginginkan pengganti Suhardi memiliki sosok yang jujur dan bersih. "Tradisi Pemimpin yang Bersih, Jujur, kan langka di Indonesia. Beliau orangnya lurus, tidak mencle-mencle," jelas Prabowo di kantor DPP Gerindra di Jaksel, Jumat (29/8/2014).

Prabowo merasa sangat kehilangan dengan kepergian Suhardi. Selama ini, “Suhardi merupakan sosok pekerja keras untuk Partai Gerindra, dan tak pernah mengeluh”, ungkap Prabowo.

"Beliau seorang yang bisa kita jadikan panutan, seorang yang sederhana, jujur bersih. Itu kesan kami, dari keluarga besar Gerindra. Memang hari ini kehilangan kader terbaik, seorang putra bangsa terbaik," tambah Prabowo.

Suhardi meninggal dunia karena penyakit kanker paru-paru yang sudah memasuki stadium 4. Suhardi sebelumnya sempat menjalani perawatan selama 1 bulan di rumah sakit, dan diperbolehkan pulang ke rumah. Namun seminggu berada di rumah, kondisi Suhardi kembali kritis hingga akhirnya dilarikan ke RSPP Pertamina pada Selasa malam (26/8/2014). Hingga akhirnya pada Kamis malam (28/8/2014) menghembuskan nafasnya terakhir.

Suhardi akan dimakamkan di pemakaman UGM Sawitri, Yogyakarta. Pada Jumat pagi (29/8/2014), Upacara Keberangkatan jenazah Suhardi di Kantor DPP Gerindra, Ragunan, Pasar Minggu menuju Bandara Halim Perdanakusuma di pimpin langsung oleh Prabowo kemudian diberangkatkan ke Yogyakarta.

Kamis, 28 Agustus 2014

KIVLAN ZEN Kembali Mengungkapkan Rakyat Dilempari Botol, Dipukuli, & Juga Ditembak


Mayjend TNI (Purn) Kivlan Zen

Be Bi Pro News, Jakarta - Rumah Polonia 21, Jakarta Timur, dipenuhi oleh korban kekejian aparat kepolisian ketika membubarkan massa pendukung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa di kawasan Bundaran Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, kedua kalinya Kivlan Zen kembali menyatakan Rakyat Dilempari Botol, Dipukuli, & Juga Ditembak. Namun Kali ini Kivlan mengungkapkannya tidak hanya di depan para awak media tetapi di depan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai.

"Sadis dan Berlebihan. Mereka dilempari botol, dipukuli, ditembaki pakai gas air mata dan peluru karet," ujarnya di Rumah Polonia 21, Jakarta Tiimur, Kamis (27/8/2014) Siang.

Mayjend TNI ( Purn ) Kivlan Zen juga menuturkan, bahwa apa yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian ini sudah sangat sadis dan sudah di luar SOP yang di tetapkan oleh POLRI. (UAK)

BUS TRANSJAKARTA OH BUS TRANSJAKARTA

Bus Transjakarta Terbakar di Halte Kampus Al - Azhar


Be Bi Pro News, Jakarta - Bus Transjakarta kembali terbakar. Kali ini, sebuah Bus Transjakarta terbakar tepat di halte busway Al-Azhar Pusat di Jalan Sisingamangaraja ke arah Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (28/8/2014).

Hingga pukul 07.45 WIB, api terlihat masih berkobar membakar bus tersebut. Bus Transjakarta bernomor TJ 0022 tersebut terbakar saat mengarah ke Blok M.

Berdasarkan informasi dari dilapangan tadi pagi, ketika sebelum bus yang berhenti itu terbakar, bus sempat mengeluarkan asap dan meledak. Kemudian penumpang lari menjauh dari halte. Sampai saat ini belum ada informasi adanya korban.

Peristiwa terbakarnya bus Transjakrta ini bukan pertama kalinya. Sabtu 5 Mei, hampir di seluruh bagian ruang mesin bus Transjakarta koridor IV Dukuh Atas-Pulogadung hangus dilalap si jago merah, sehingga asap masuk memenuhi ruang penumpang. Diduga hubungan pendek arus listrik di bagian mesin yang menjadi penyebab kebakaran.

Asap tebal mengepul saat bus berhenti di Halte Pasar Rumput, menuju Dukuh Atas, Jakarta. Dengan sigap petugas langsung melakukan pemadaman api. (UAK)



KIVLAN ZEN : Rakyat Dilempari Botol, Dipukuli, & Juga Ditembak


Mayjend TNI (Purn) Kivlan Zen

Be Bi Pro News, Jakarta - Mantan Kepala Staf Kostrad Mayjend TNI (Purn) Kivlan Zen mengatakan bahwa aksi aparat kepolisian ketika membubarkan massa  pendukung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa di kawasan Bundaran Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, sebagai sesuatu yang sadis dan sangat berlebihan.

"Sadis dan Berlebihan. Mereka dilempari botol, dipukuli, ditembaki pakai gas air mata dan peluru karet," ujarnya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta, Kamis (21/8/2014) sore.

Pria yang pernah menyatakan Prabowo bukanlah orang yang bertanggung jawab atas peristiwa Mei 1998 ini menuturkan, bahwa ada tiga korban yang sempat mendapatkan pertolongan pertama di RSUD Tarakan mengalami bocor di bagian kepala akibat pukulan rotan.

Mayjend TNI ( Purn ) Kivlan Zen ketika ditemui oleh para awak media sedang mengurus kepindahan tujuh korban di RSUD Tarakan menuju Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Kivlan Juga mengatakan, Seluruh korban akan dibawa ke rumah sakit di kawasan Senen tersebut. (UAK)

Gugatan Kubu Prabowo Tidak Diterima PTUN





Be Bi Pro News, Jakarta - Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta tidak menerima gugatan kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Majelis hakim menyebut perkara itu tidak termasuk dalam kewenangan PTUN.

"Menetapkan dan menyatakan gugatan tidak dapat diterima. PTUN Jakarta tidak berwenang untuk pemeriksa, memutuskan dan menyelesaikan perkara nomor 164/G/2014/PTUN," kata ketua majelis hakim Hendro Puspito dalam persidangan di PTUN Jakarta, Jl Sentra Timur, Jakarta Timur, Kamis (28/8/2014).

"Gugatan nyata-nyata tidak termasuk dalam kewenang absolut pengadilan PTUN," imbuhnya.

Hendro mempersilakan pihak penggugat untuk mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara bila tak puas dengan putusan hakim. Kubu Prabowo menggugat Surat Ketua KPU nomor 959/UND/8/2014 tertanggal 21 Juli 2014 soal undangan penetapan rekapitulasi hasil perhitungan suara dan penetapan pasangan calon presiden dan wakil presiden terpilih.

"Bila ada yang tidak sependapat silahkan lakukan banding ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara, maka dangan ini sidang selesai dan ditutup," katanya.

Kuasa hukum Prabowo sempat mengajukan keberatan pada putusan itu. Dia menyatakan timnya tidak mempersoalkan hasil Pilpres dan Prosesnya.

"Mohon maaf Pak Ketua, sebelum bubar kami ingin klarifikasi ojek tuntuan bukan hasil, tapi prosesnya. Kami mengerti ada jeda waktu 14 hari pada kami untuk mengajukan pengadilan tinggi sebagiamana hak kami. Tapi bukan hasil melainkan proses," katanya.

"Ya silahkan keberatan itu diajukan ke Pengadian Tinggi," pinta hakim Hendro.





Sumber : Detiknews.com

Manusiakah Mereka ini? Part I

Be Bi Pro News, Jakrata - Inilah perlakuan POLISI Ketika terjadinya pembubaran massa di Patung Kuda, ketika Bangsa Indonesia Kehilangan Pulau dan Aset Negara yang ada, apakah mereka berani seperti ini? Sungguh di Mata Dunia Bangsa INDONESIA sudah dipermalukan oleh pihak Kepolisian ketika para aparat Kepolisian kita berani dan tega memperlakuakan bangsanya sendiri selayaknya bukan manusia.

Silahkan anda menilai, berikut ini foto perlakuan Aparat Kepolisian di Patung Kuda pada 21 Agustus 2014 :

Perhatikan : Polisi Mebidik Massa, Inikah yang katanya sesuai SOP?

Sudah Menjadi Korban, Kepala Bocor dan Gangguan Pernafasan Masih saja diperlakukan seperti TERORIS

Massa yang berlindung di dalam bak unimog juga terus di serang

Massa yang sudah mundur masih terus di tembaki secara frontal ( Tembakan Langsung diarahkan ke Massa)

Massa ketakutan dengan perlakuan Polisi yang Anarkis

Pedagang yang ketakutan karena Kebrutalan Polisi terpaksa masuk ke Kolam yang ada di Bundaran seberang Patung Kuda

Polisi membidik massa dari atas mobil Baracuda

Polisi Melempar Botol Ke arah Massa, Adakah SOP seperti ini?


Betapa Sigap & Bersemangatnya POLISI yang ingin menembaki massa ( Kondisi Ini Massa Sudah Mulai Berhamburan Karena Ketakutan atas Tindakan Polisi )

Kondisi Massa Yang ketakutan akibat Kebrutalan Polisi

Sungguh Luar Biasa Tindakan Polisi Ini. Sesadis inikah Polisi? Apa yang ada didalam Fikiran mereka?

Wajar saja banyak korban yang jatuh, Seperti Bukan manusia Polisi memperlakukan massa yang melangsungkan Aksi Damai di Patung Kuda

Mari Kita Buka Mata apakah layak ini terjadi?


Berdasarkan info yang BeBiPro News pantau di lapangan inilah sesunggguhnya yang terjadi ketika Massa Aksi Damai Pendukung Prabowo-Hatta pada 21 Agustus 2014 di Patung Kuda, dan masih ada foto lain yang akan BeBiPro News Publikasikan. (UAK)