Text Line

Kita Bangsa yang Besar, Jangan Mudah Untuk Diadu Domba

Teks

Mohon Maaf Jika Anda Kurang Nyaman, Karena Blog Masih Dalam Perbaikan

Selasa, 09 Agustus 2011

Sifat & Tabiat Orang Karo



Berikut adalah rangkuman dari sebuah artikel berjudul “Sifat dan Tabiat Orang Karo” yang ditulis oleh Drs. Tridah Bangun. Kebetulan artikel tersebut diterbitkan dalam kumpulan artikel-artikel tentang masyarakat Karo dengan judul yang sama ( Bangun, Tridah. Sifat dan Tabiat Orang Karo. Yayasan Lau Simalem, Jakarta, 2006 ).

Tulisan beliau tersebut juga merupakan hasil wawancara terhadap 3 orang pakar adat istiadat Karo yakni (alm.) Nulbasi Bangun, (alm.) Sental Sinuraya, dan (alm.) Gancih Tarigan dan hasil-hasil penggalian tulisan-tulisan dengan tema serupa yang sudah ditulis sejak lama. Ada paling tidak ditulis pada artikel tersebut 15 sifat-sifat yang umum dimiliki oleh manusia Karo.

Sifat-sifat yang dituliskan dalam artikel tersebut yang sudah diringkas antara lain :

• Jujur, Orang Karo umumnya tinggal di kampung. Mereka hidup dengan kekeluargaan dan kebersamaan yang tinggi di lingkungan tradisional tersebut. Oleh karena itu segala hal seperti  memberi dan menerima dilakukan secara wajar tanpa ada kecurangan. Biasanya jika diketahui ada yang berbuat curang maka akan mendapat hukuman yang berat dari masyarakat.

• Tegas, Manusia Karo memiliki sifat tegas, cepat berpikir, dan cepat bertindak. Mereka tidak begitu lembut menghadapi suatu masalah, apalagi masalah yang dianggap prinsipil, meski sebenarnya dapat memberi risiko bagi diri sendiri ataupun keluarganya.

• Berani, Sejak kecil seorang Karo diajar oleh orang tuanya atau neneknya bahwa setiap manusia sederajat, tidak ada yang lebih istimewa tidak ada yang lebih hina. Yang berbeda hanyalah suratan tangan dan takdirnya. Mungkin hal ini lah yang menyebabkan seorang Karo tidak pernah ragu untuk berbuat atau pergi ke mana pun. Mereka berani karena benar dan mengaku salah jika memang melakukannya.
Keberanian ini juga ditunjukkan ketika berkecamuk perang antara kerajaan Deli dan kerajaan Aceh pada abad XVII dan juga perjuangan melawan penjajahan Belanda.

• Percaya Diri, Umumnya orang Karo percaya pada kekuatannya sendiri. Mereka jarang menggantungkan nasib pada orang lain.

• Pemalu, Sifat pemalu dimiliki dengan kuat oleh orang Karo, terutama rasa malu kalau menggantungkan diri pada orang lain dan juga kalau harga diri dan nama baik keluarga sudah tercoreng.

• Tidak Serakah, Secara umum orang Karo tidak serakah atau tamak. Mereka memang mendambakan hidup sejahtera namun bukan melalu cara serakah. Mereka gigih mempertahankan sesuatu kalau memang itu adalah haknya.

• Mudah Tersinggung dan Pendendam, Kebanyakan orang Karo cepat tersinggung jika dirinya atau keluarganya dikata-katai secara negatif oleh orang lain, baik secara terbuka maupun terselubung. Kalau sudah tersinggung orang tersebut segera menjumpai orang yang menghinanya dan menyelesaikan dengan segera. Kalau tidak maka akan berlarut menjadi dendam. Biasanya dendam itu ingin dilunasi dengan cara yang kurang pertimbangan rasional.
Untuk menghindari penyelesaian secara irasional, biasanya ada pihak ketiga yang berusaha mendamaikan secara adat.

• Berpendirian Teguh, Orang Karo umumnya berpendirian teguh. Sekali memiliki suatu pendirian, sukar baginya untuk merubah pendiriannya tersebut, kecuali kalau dalam situasi terpaksa. Tapi biasanya ini terjadi saat-saat tertenu, misalnya bersandiwara atau pada orang lain.

• Sopan, Pembawaan sopan bergaul ditengah orang ramai dan dalam keluarga, merupakan bagian dari sikap hidup orang Karo. Sikap ini mungkin dilandasi pemikiran bahwa dalam bermasyarakat harus saling menghargai yakni berbuat sopan dan menghormati pihak lain, bukan dengan pura-pura. Gaya orang Karo berbicara menunjukkan sikap sopan dengan tutur kata yang halus dan tidak keras.

• Selalu Menjaga Nama Baik Keluarga dan Harga Diri, Sejak kecil orang Karo diajari harus pandai-pandai menjaga diri dan nama baik keluarga. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari orang Karo sangat menghargai martabat keluarganya. Maka seseorang selalu terpanggil jiwanya untuk membela kehormatan keluarganya jka hal itu dianggapnya pantas. Pencemaran nama baik keluarga dianggap merupakan tamparan bagi seluruh anggota keluarga turun temurun dan pasti menimbulkan dendam kesumat, yang kadang-kadang nyawa sering jadi taruhannya.
Menyangkut harga diri dan keluarga, sejak belasan tahun terakhir ini pada sebagian masyarakat Karo, telah berkembang upaya untuk tidak mau kalah dari orang lain dan menunjukkan bahwa dia juga berkemampuan seperti apa yang telah ditunjukkan.

• Rasional dan Kritis, Berpikir kritis dan rasional juga merupakan sifat khas orang Karo. Dalam menghadapi persoalan, orang Karo tidak begitu cepat emosional, tapi selalu dipikirkan dulu secara rasional dan kritis. Oleh karena itu mereka tidak begitu mudah terbuai oleh suatu rayuan. Sikap kritis ini sering membuat pihak lain kecewa karena dianggap bandel sehingga tidak mudah membawanya ke satu tujuan yang dimaksudkan. Contohnya adalah dalam penyebaran agama di dalam masyarakat Karo.

• Mudah Menyesuaikan Diri, Karena sopan bergaul, selalu menghormati sesama anggota masyarakat, orang Karo secara mudah mampu menyesuaikan diri di tengah masyarakat baru, tempat mereka berdomisili.

• Gigih Mencari Pengetahuan, Karena sadar dalam hidp selalu kekurangan ilmu sebagai pegangan hidup, orang Karo sejak dulu sangat gandrung mencari ilmu pengetahuan. Maka ditiap kesempatan yang memungkinkan, orang Karo mencari ilmu pengetahuan dengan segala kegigihan. Untuk mendapat ilmu pengetahuan, mereka rela menempuh dengan segala penderitaan. Rintangan mereka atasi dengan segala ketabahan.

• Mudah Iri dan Dengki, Iri dan dengki dalam bahasa Karo adalah cian. Teman sejoli dari iri adalah cemburu. Keduanya ini secara nyata selalu mengarah pada yang tidak baik. Sifat-sifat dengki/cemburu masih bersemayam pada masyarakat Karo.
Penyakit lain yang mirip yang masih ada dalam masyarakat Karo adalah kesukaan sebagian besar kaum ibu-ibu mengata-ngatai orang lain secara negatif. Sifat ini dalam bahasa Karo adalah “Cekurak“.

Senin, 08 Agustus 2011

AIR TERJUN SIPISO - PISO

Air terjun Sipiso - piso terletak di dataran tinggi yang indah Sumatera Utara, air terjun Sipiso-piso yang menakjubkan ini terletak di sebelah Utara Danau Toba, 24 km dari Kabanjahe. Air terjun ini panjang tapi sempit tetes 120 meter ke ngarai mengesankan di bawah ini.
Ini waterfal menggelegar populer dengan pengunjung yang datang ke foto ini keajaiban alam yang luar biasa. Dikelilingi oleh mountainscape hijau subur dan dengan pelangi yang terbentuk di dasar air terjun, sulit untuk membayangkan subjek yang lebih mengesankan untuk sebuah foto. Air terjun dapat dilihat dari gazebo dekat makanan berdiri dan souvenir. Dari Brastagi itu adalah 45 menit ke air terjun Sipiso-Piso.

DANAU LAU KAWAR


CetakPDF
Kawar / Lau Kawar Danau merupakan salah satu tempat wisata di Kabupaten Karo berkisar sekitar 100 hektar. Jarak dari Kota Medan adalah sekitar 85 Km. Obyek wisata ini ramai dengan wisatawan domestik dan asing pada hari Sabtu dan Minggu serta pada hari libur.
Lau Kawar Legend Of
musim panen padi telah tiba di desa Kawar. Seluruh warga senang dengan tanaman padi yang sudah menguning dan matang. Demikian juga kepala desa Kawar jelas senang karena dia memiliki bidang yang sangat luas. Apa kepala desa berharap untuk sekarang ternyata diberikan pada tahun ini. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah, kepala Desa Kawar mengadakan Guro Guro Aron-pihak Drum di lapangan selama empat hari dan empat malam.Seluruh warga diundang ke pesta yang luar biasa.
Karena undangan itu dikirim oleh kepala desa tidak ada yang berani untuk menolak undangan kecuali seorang wanita tua, ibu dari kepala desa. Wanita ini sendirian di rumah, sementara semua anak dan cucu pergi ke pesta. Terus beberapa suara drum yang samar dari waktu ke waktu bisa didengar dari tempat tidurnya. Sekitar tengah hari menari dihentikan untuk istirahat makan siang. Kepala desa dan seluruh penduduk desa sedang makan siang mewah dan berlimpah. Daging sapi dan kambing serta babi dan ayam disajikan dalam makanan; semua orang penuh, puas dan bahagia. Tapi ini baru hari pertama.
Setelah beristirahat sejenak, menari dan menyanyi dilanjutkan dipandu oleh anak datang kepala desa. Anehnya sambil menari di sore hari kepala desa yang disebut anak kecil, tampaknya ia teringat ibunya yang tertinggal sendirian dan lapar di rumah. Nasi dengan lauk yang layak disiapkan. Anak kecil diberitahu untuk mengirimkannya ke rumah neneknya. Namun nasib malang lagi menimpa si nenek, dia lupa makan siang disampaikan pada waktunya, bahkan makanan ia harus menyampaikan dibuka oleh dia di tengah jalan dan daging sapi semua, kambing, ayam, dan babi dimakan sampai hanya tulang kiri dan kemudian cucu dikemas tulang ke dalam paket aslinya.
Meskipun makan siang itu sangat terlambat tiba pada sore hari tapi nenek masih tersenyum untuk cucunya yang datang untuk membawa makan siang. Setelah memberikan makan siang, cucu kemudian kembali lapangan segera. Jadi wanita tua dengan kesulitan besar bangkit dari tempat tidur untuk makan. Tapi ketika membuka bungkusan di nenek terkejut karena ada hanya tulang belulang di dalamnya. Untuk waktu yang lama nenek bingung menatap bungkusan itu, tidak menyadari air matanya jatuh membasahi pipinya berkerut. Memang nasib nenek miskin. Anak siapa ia dibesarkan menjadi kepala desa telah lupa dihormati ibunya. Hati nurani nenek sangat sedih, kecewa dan marah. Dia menangis, dan bersumpah "Aku yang melahirkan dan mengangkat Anda, sampai Anda memiliki posisi yang dihormati ternyata Anda tidak bisa menghormati orang tua Anda sendiri, susu ini ibu sebagai saksi anak saya, karena itu bersumpah" air matanya terus jatuh pada dirinya . Pipi Tidak lama kemudian kata-kata nenek malang dikabulkan, embun gelap mulai menutup langit, saat hari mulai gelap Petir dan guntur terus menyerbu Seluruh Warga yang sedang merayakan pesta mulai panik;.. apalagi hujan mulai mengalir turun dengan cepat.
Partai itu berakhir seketika; seluruh warga berlari mencari tempat berlindung. Tapi hujan tidak peduli, hujan terus tercurah selama tujuh hari dan tujuh malam, lalu tiba-tiba banjir terjadi. Desa Kawar yang terletak tepat di bawah kaki Gunung Sinabung tenggelam.Tidak ada yang bisa diselamatkan. Desa Kawar kemudian menjadi sebuah danau, yang sekarang dikenal sebagai Danau Lau Kawar.

BERASTAGI


CetakPDF
Tugu Pejuang yang terletak ditengah - tengah Kota Berasta



DI daratan Kabupaten Karo, 70 kilometer dari Ibu Kota Sumatera Utara, Medan, berdiamlah sebuah kota kecil yang penuh kesejukan.
Kota ini bernama Berastagi, yang sejuk dengan suhu 17 hingga 20 derajat celcius. Kota ini merupakan kota yang tepat untuk menenangkan diri dari panas dan sibuknya Kota Medan.                           
Kota Berastagi dibangun pada tahun 1920-an dengan diawali pembangunan Stasiun Belanda di atas bukit, yang kini populer menjadi tempat wisata bagi warga Medan. Lanskap pemandangan Kota Brastagi didominasi Gunung Api Sinabung dan Gunung Sibayak. Sedangkan di sudut barat kota, bukit Gundaling menambah spekatkuler latar belakang kota ini.
Kota Berastagi juga terkenal dengan pasar tradisionalnya yang menjual bermacam-macam bunga, sayur-sayuran dan juga buah-buahan segar. Semua barang-barang ini diproduksi sendiri di kota ini dan bahkan menjadi komoditi ekspor ke negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia. Selain itu, Berastagi juga menjual berbagai kerajinan tangan khas Karo untuk oleh-oleh, seperti Kain (uis) adat Suku Karo seperti uis nipes, uis beka buluh (bukan Ulos) dsb yang didominasi warna merah menyala yang merupakan ciri khas “Uis Adat Karo”, batik tulis, lukisan, patung pahatan dan juga sirup markisa yang terkenal.
Mengelilingi kota ini dapat dilakukan dengan berjalan kaki, sangat nyaman karena udaranya yang sejuk. selain itu, banyak juga  tempat penyewaan kuda yang dapat disewa untuk berkeliling kota. Sekitar 40 menit dari kota ini, Anda akan menemukan air terjun Sipiso-piso setinggi 120 meter yang terbentuk dari aliran sungai bawah menuju kawah Toba. Selain itu, kunjungi juga pemandian air panas alami di Gunung Sibayak yang terkenal sebagai pemandian dengan terapi kesehatannya.
Kota Berastagi terletak 70 kilometer dari kota medan atau sekitar dua jam perjalanan dengan menggunakan bus atau mobil yang banyak disewakan di Kota Medan.
(rhs)
sumber : http://travel.okezone.com

Rumah Adat Karo

Berastagi, sebuah kota wisata, merupakan kota yang indah terletak di dataran tinggi Karo.Kota ini dikenal untuk perkebunan dan berbagai jenis bunga, sayuran dan buah, yang paling terkenal yang Marquisa buah markisa. Itu 66 km sebelah barat daya Medan dan 4,594 meter di atas permukaan laut. Ada sebuah hotel bergaya kolonial yang menyenangkan dengan lapangan golf. Hotel baru lainnya juga dapat ditemukan. Dari Gundaling Hill pandangan yang jelas Gunung Sibayak dan Gunung berapi Sinabung dapat dilihat. 
Dari kota Berastagi, pengunjung dapat menikmati pemandangan menawan dengan gunung yang aktif, yaitu Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung. Untuk mendaki Gunung Sibayak kita memerlukan perjalanan minimal 3 jam dan kita bisa menikmati pemandangan indah di pegunungan atau perjalanan 3 sampai 4 jam di hutan untuk melihat kekayaan alam di dalamnya, baik flora dan fauna di sekitar hutan ini.
Suasana alam hijau dari pantulan pohon dari lereng Gunung Sibayak Rangkap (dikenal sebagai Sibayak gunung) menjadikan kota Berastagi telah dibanjiri oleh wisatawan. Garis bukit bersama dengan bidang pertanian, selalu siap untuk menyegarkan mata pengunjung-nya. Berastagi yang kaya dengan agro-industri menjadi pilihan yang tepat untuk tempat rekreasi selain Danau Toba dan Pulau Samosir, yang telah menjadi merek dagang dari Sumatera Utara.
   Berastagi memiliki lokasi strategis untuk menjadi tempat berhenti, bukan hanya karena beberapa tempat wisata mudah diakses dari sini, tetapi juga hotel baik disediakan. Hotel dapat dengan mudah ditemukan dengan berbagai harga, dengan menawarkan desain khas untuk penduduk setempat. Namun pengunjung masih memiliki pilihan untuk memilih hotel dan villa yang secara historis merupakan warisan masa kolonial.
Puncak Gunung Sibayak
   Jarak dari Kota Berastagi menuju Sibayak Gunung jarak hanya 7 Km, inilah sebabnya para pendaki memilih Kota ini, sebagai alternatif terdekat untuk mencapai puncak gunung (2,094 meter dari permukaan laut). Dengan infrastruktur yang tersedia saat ini, kendaraan bisa mencapai dekat dengan puncak gunung yang dikenal dengan alam keindahannya. Di Puncak Gunung Sibayak, kita bisa melihat danau kawah dengan lebar sekitar sulfat 200 200 meter x, dengan suhu 119,6 Celcius dan suhu udara sekitar adalah 21 Celcius.
Gunung Sinabung tampak dari puncak Gunung Sibayak
Pemandangan lain dari puncak gunung Sibayak, yaitu gunung Sinabung (2,451 meter dari permukaan laut), yang terletak di barat. 


 Di kaki Gunung Sinabung kita dapat menikmati  udara sejuk dan pemandangan danau yang terletak di sekeliling bukit hijau yang sangat tinggi, kita juga dapat mendirikan tenda untuk berkemah di kaki Gunung Sinabung.


Lau Debuk-Debuk

Tampilan tempat pemandian air panas beberapa tahun yang lalu
 
    Tidak hanya itu, dekat Berastagi, di sisi puncak gunung Sibayak kita bisa menemukan Lau Debuk-Debuk Springs Air Panas. Terletak di kecamatan Daulu dan Desa Semangat Gunung, ini merupakan mata air panas yang mengalir dengan suhu 35 Celcius muncul melalui celah-celah lava di lereng gunung berapi yang kemudian ditampung di kolam tempat pemandian. Para pendaki biasanya menggunakan reservoir air panas untuk melepaskan kelelahan mereka dari perjalanan. Sekarang, ada juga sebuah generator listrik (pembangkit listrik) di air panas hulu yang memiliki suhu diatas 150 ° Celcius. Para pengunjung bisa melihat pembangkit listrik, yang menghasilkan listrik dari panas bumi uap.
Bukit Gundaling

Pemandangan kota Berastagi dari Bukit Gundaling
 Gundaling Berastagi juga memiliki Bukit yang terletak hanya 3 Km dari Berastagi. Bukit ini menawarkan taman yang indah yang cocok sebagai tempat untuk bersantai atau untuk melakukan beberapa olahraga. Dari puncak bukit, kita bisa menikmati Gunung Sibayak dan Gunung Sinabung panorama.
Tongging

Air Terjun Sipiso - Piso
Tongging terletak 112 km dari Kota Medan. Kawasan ini terletak dekat Air Terjun Sipiso-piso dengan ketinggian 360 kaki. Dari tempat ini, kita bisa menikmati pemandangan indah Danau Toba. Di persimpangan Merek kami bisa beralih ke Sipiso-piso di lereng Gunung Tandukbenua (1,947 m dari permukaan laut). Panorama sekitarnya memang sangat mempesona. Dari balkon wisma dua diratakan yang terletak di bagian selatan dataran tinggi ini, pengunjung bisa melihat sifat yang tenang dan indah Danau Toba.