Text Line

Kita Bangsa yang Besar, Jangan Mudah Untuk Diadu Domba

Teks

Mohon Maaf Jika Anda Kurang Nyaman, Karena Blog Masih Dalam Perbaikan

Sabtu, 22 Agustus 2015

Cabai Rawit di Pasar-Pasar Tradisonal Jakarta Mencapai Rp 60.000/kg - Rp 68.000/kg.



Be Bi Pro News, Jakarta - Harga cabai rawit di pasar-pasar tradisonal Jakarta mengalami lonjakan dalam beberapa waktu terakhir. Harga itu dijual mulai Rp 60.000/kg hingga Rp 68.000/kg.

Dirjen Holtikultura Kementerian Pertanian (Kementan), Spundik Sujono Kamino, menilai kondisi ini hanya disebabkan oleh beberapa spekulan. Karena berdasarkan pantauan langsung di lapangan, pasokan cabai rawit aman.

"Harga yang terjadi itu harusnya aman. Ini sebenarnya ulah spekulan. Saya bahkan sudah mengecek langsung ke sentra cabai rawit seperti Blora, Magelang. Ternyata benar rantai pasok banyak dikuasai pengepul," ungkapnya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Sabtu (21/8/2015).

Dalam catatannya, konsumsi cabai rawit tidaklah besar. Karena konsumsi cabai rawit hanya 1,58 kg per kapita. Sujono bahkan menuturkan, untuk satu kali pembelian di pasar oleh ibu-ibu, biasanya tidak lebih dari 1 kg. 

"Konsumsi rawit tidak besar. Karena ada ibu-ibu nggak sampai beli 1 kg, paling setiap hari Rp 5 ribu. Jadi jangan dilebih-lebihkan," sebut Sujono.

Akan tetapi cabai rawit tetaplah bagian dari bahan pokok. Ketika rantai pasokan distribusi terganggu, maka akan langsung berpengaruh terhadap harga di pasar. "Jadi ketika rantai pasok sedikit terganggu harga langsung melambung," tegasnya.

Sujono pun sebenarnya tidak menyalahkan para pedagang sepenuhnya. Namun, ia mengingatkan agar tetap mengambil keuntungan yang wajar. Baik dari petani maupun konsumen. 

"Kami tidak menghakimi pedagang, tapi jangan rugikan petani dan naikkan harga di konsumen yang tidak wajar. Itu yang kita takutkan," jelasnya.

Kementan telah berupaya mengatur manajemen tanam di beberapa daerah. Pada APBN-P 2015, disiapkan anggaran untuk 630 ha lahan cabai rawit, kemudian juga 900 ha cabai besar dan 1.700 ha untuk bawang.

"Itu kita kerjasama dengan kelompok tani. Jadi saat hujan tak perlu khawatir," pungkasnya.





Sumber: Detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar