Emas rebound dari penurunan mingguan terbesarnya dalam sebulan terakhir setelah China memutuskan untuk menahan diri dari menaikan suku bunga pinjamannya sehingga mendorong permintaan terhadap logam serta perak.
Pekan lalu, komoditi turun atas spekulasi bahwa China akan menaikan suku bunga acuannya pada akhir pekan kemarin sehingga menurunkan minat konsumsi terhadap bahan mentah. Emas telah naik sebesar 28% di tahun ini, mencapai rekor pada 7 Desember lalu ke harga $1432.50. Tembaga juga melompat ke rekor baru di London.
“Dunia telah mendiskontokan kenaikan suku bunga China, dan akhirnya tidak terjadi, jadi industri logam mulai kembali mendorong harga emas,” kata Frank McGhee, kepala dealer dari Intergrated Brokerage Service di Chicago.
Kontrak berjangka emas pengiriman Februari naik $13.10 atau 0.9% ke harga penyelesaian $1398 pukul 1.52 siang waktu Comex, New York. Pekan lalu, harga emas turun sebesar 1.5%.
Logam kuning sedang menuju gain tahunan ke-10. The Federal Reserve telah mempertahankan suku bunga acuannya hampir nol persen ke 0.25% untuk dua tahun lamanya guna menstimulus perekonomian. India merupakan konsumen terbesar didunia atas produk emas, dan diikuti oleh China.
Logam tersebut diperkirakan naik ke $1690 tahun depan dan mencapai puncaknya di 2012, kata Goldman Sachs Group Inc. dalam laporannya hari ini.
“Pada level ini, emas terus terdorong, tapi bukan sebagai investasi jangka panjang,” kata Goldman. “Kami perkirakan bahwa suku bunga riil AS akan mulai di naikan pada 2011, siklus tersebut akan dimulai, dan harga emas akan bergerak merendah.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar