Text Line

Kita Bangsa yang Besar, Jangan Mudah Untuk Diadu Domba

Teks

Mohon Maaf Jika Anda Kurang Nyaman, Karena Blog Masih Dalam Perbaikan

Kamis, 31 Juli 2014

Bareskrim Polri Usut 10 Juta Suara Curang Jokowi-JK




Be Bi Pro, Jakarta - Badan Reserse Kriminal (Bereskrim) Mabes Polri saat ini sedang mengusut laporan kecurangan pada pemilu presiden dengan modus penggelembungan sebanyak 4.882.000 suara untuk pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK). Jumlah itu belum termasuk penggelembungan 2 juta suara untuk Jokowi-JK di propinsi Papua, Papua Barat, Jawa Timur, Bali, Sumut, Lampung dan Kalimantan.

Ketua Tim Koalisi Merah Putih Perjuangan untuk Kebenaran dan Keadilan Letjen (Purn) Yunus Yosfiah menyebutkan adanya 37 hacker asal Korea dan Cina yang menggelembungkan suara golput.

Sekitar 4,8 juta suara dimanipulasi. katanya di Jakarta, Selasa 22 Juli 2014. Para hackers itu, kata dia, memanipulasi penggelembungan suara golput di beberapa kecamatan di Jateng, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Sulawesi Utara.
Kasus itu, Yunus menambahkan, dalam penanganan Bareskrim Polri. “Sekarang sedang dilaporkan ke Bawaslu,” katanya.

Penggelembungan suara oleh 37 peretas warga negara asing itu tidak termasuk penggelembungan sekitar 6 juta suara pada TPS dan rekapitulasi suara di beberapa propinsi, seperti DKI Jakarta, Papua, Sumut, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali.
Hal itu juga yang menjadi pertimbangan untuk menarik diri pasangan Prabowo-Hatta dalam tahapan rekapitulasi di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Dikatakan, adanya bukti itu menunjukkan pelaksanaan Pilpres 2014 jauh dari harapan dengan demokratis dan jurdil.

Ditambahkan, tidak ada perubahan struktur yang signifikan dalam Tim Koalisi Merah Putih .

“Saya menggantikan Pak Mahfud. Agar tidak ada konflik of interest pada penanganan masalah di MK. Dan saya juga dibantu oleh Pak Djoko Santoso dan George Toisutta sebagai wakil saya,” kata Yunus.

Pada kesempatan terpisah, Ketua Partai Gerindra DKI Jakarta M Taufik menegaskan pihaknya menolak penetapan hasil suara pilpres oleh KPU Pusat karena nyata-nyata telah terjadi pencoblosan oleh lebih 300.000 pemilih ilegal yang menggunakan KTP Palsu serta tidak dilengkapi dengan Form A5.





Sumber : kabarnet.in

Tim Sukses Prabowo-Hatta Ganti Nama




Be Bi Pro News, Jakarta - Tim kampanye nasional pemenangan calon presiden dan wakil presiden, Prabowo-Hatta mengganti nama menjadi Tim Penjuangan Merah Putih untuk Keadilan dan Kebenaran, Selasa 22 Juli 2014. Nama itu langsung dideklarasikan usai Prabowo menyampaikan pidato menolak proses rekapitulasi nasional oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Tim Penjuangan Merah Putih untuk keadilan dan kebenaran" diketuai oleh Letjend TNI (Purn) Yunus Yosfiah dengan Wakil Ketua I, Djoko Santoso dan Wakil Ketua II Mayjend TNI (Purn) George Toisutta,” kata Fadli Zon, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra di rumah Polonia, Jakarta.

Fadli Zon menyatakan, bahwa koalisi merah putih, partai-partai pendukung Prabowo-Hatta tetap satu barisan hingga di parlemen nanti. “Koalisi tetap solid hingga ke depan di DPR. Ke depan kami akan rumuskan ini (Penjuangan Partai Koalisi) kembali,” ujarnya.

Terkait dengan mundurnya Mahfud MD, lanjut Fadli Zon, yang bersangkutan bukan mengundurkan diri, tetapi menyerahkan posisi itu kepada Prabowo-Hatta. “Tidak mengundurkan diri, beliau hanya menyerahkan mandat. Tadi ketika rapat beliau menyampaikan tidak lagi menjadi bagian tim kamnas, karena hanya sampai 22 Juli. Pak Mahfud tidak lagi mendampingi sejak penyampaian gugatan (Prabowo-Hatta) ke MK, beliau tidak bersedia karena takut ada conflict interest sebagai mantan Ketua MK,” imbuhnya.

Kendati demikian, kata Fadli Zon, Mahfud tetap berada di kubu Prabowo-Hatta. “Pak Prabowo sudah menyampaikan terima kasih kepada Mahfud MD karena telah berjuang sekuat tenaga. Tadi Pak Mahfud juga mengatakan tetap segaris dengan perjuangan merah putih,” katanya. (UAK)