Text Line

Kita Bangsa yang Besar, Jangan Mudah Untuk Diadu Domba

Teks

Mohon Maaf Jika Anda Kurang Nyaman, Karena Blog Masih Dalam Perbaikan

Sabtu, 15 Juli 2017

Said Aqil Siradj Menuduh Beberapa Jenderal TNI Menganut Faham Ekstrim

Video Said Aqil Siradj Menuduh Beberapa Jenderal TNI Menganut Faham Ekstrim 
Be Bi Pro News, Jakarta - Banyak beredar di media sosial soal video ceramah Said Aqil Siradj, Ketua Umum PBNU yang menuduh beberapa Jenderal Purnawirawan TNI menganut faham ekstrim.

Seperti yang telah dilansir oleh intelijen.co.id, seorang pemikir Islam mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan fitnah. Berikut kutipan pernyataan Pemikir Islam Ibnu Masduki.

"Pemikir Islam Muhammad Ibnu Masduki turut mengomentari pernyataan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Sirodj yang tersebar di sosial media, soal “jenderal Islam ekstrim”.

Menurut Ibnu Masduki, tanpa fakta yang jelas, bisa dikatakan Kyai Said telah menyebarkan fitnah. “Yang disebut Kiai Said itu terkenal dengan Jenderal Hijau dan tidak punya faham Islam ekstrim,” tegas Ibnu Masduki kepada intelijen (13/07).

Ibnu Masduki menegaskan bahwa jenderal yang disebut Kyai Said, di antaranya Kivlan Zein dan ZA Maulani mempunyai jasa yang besar bagi bangsa Indonesia. “Kivlan Zein punya jasa dalam pembebasan sandera di Filipina Selatan, Kyai Said apa?” tanya Ibnu Masduki.

Kata Ibnu Masduki, sangat tidak mungkin almarhum ZA Maulani, Kivlan Zein maupun lainnya berfaham Isslam ekstrim, karena faktanya tokoh-tokoh itu bisa sampai berpangkat jenderal. Untuk menjadi jenderal harus melalui berbagai tahap.

“Untuk memiliki pangkat jenderal itu ada sekolah dan seleksi yang sangat ketat, semua berideologi Pancasila dan NKRI, tidak ada Islam ekstrim,” tegas Ibnu Masduki.

Saat ini beredar video di Youtube yang berisi pernyataan KH Said Aqil Siradj. Said menyebut TNI disusupi jenderal berfaham Islam ekstrim. Tiga nama yang disebut Kyai Said, yakni ZA Maulani (Mantan Kepala Bakin), Kivlan Zen, dan Samsul Ma’arif.

Kyai Said juga menyebut nama Sudi Silalahi sebagai jenderal yang memback-up kelompok Majelis Tafsir Al Quran (MTA). MTA di Solo ini menurut Kyai Said bukan Tafsir Al quran tetapi tafsir provokasi."

Berikut Videonya;

Namun sampai berita ini di rilis, belum ada tanggapan dan tindak lanjut dari para Jenderal tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar