Text Line

Kita Bangsa yang Besar, Jangan Mudah Untuk Diadu Domba

Teks

Mohon Maaf Jika Anda Kurang Nyaman, Karena Blog Masih Dalam Perbaikan

Selasa, 30 Agustus 2016

Tedjo Edi Menentang Ahok


Be Bi Pro News, Jakarta - Mantan Menko Polhukam, Tedjo Edhy Purdjiatno, muncul ke publik. Tedjo datang menghadiri acara deklarasi Rumah Amanah Rakyat di Rumah Amanah Rakyat, Jalan Cut Nyak Dien, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu(24/8).

Seperti yang telah di ketahui sebelumnya bahwa acara deklarasi Rumah Amanah Rakyat tersebut menginginkan adanya pergantian kepemimpinan di DKI Jakarta. Pada prinsipnya mereka menolak Basuki Tjahja Purnama alias Ahok untuk kembali menjadi gubernur karena selama ini Ahok dianggap telah menindas rakyat.

Tedjo yang selama ini dikenal sebagai petinggi Partai Nasdem dan merupakan salah satu partai pengusung Ahok.

Ketika dikonfirmasi, mantan KSAL pada era SBY ini menegaskan bahwa dirinya sudah sudah tidak aktif lagi di Partai Nasdem. Sejak lengser dari kabinet, ia sibuk bertemu masyarakat. Kehadirannya di Rumah Amanah Rakyat adalah kehendak pribadinya.

Saya sudah tidak aktif lagi di Nasdem. Saya fokus bertemu dengan masyarakat, dengan rakyat. Enggak ada kaitannya dengan siapapun, ini kita pribadi saja,” ujar Tedjo.

Tedjo mendukung kehadiran Rumah Amanah Rakyat sebagai wadah penyaluran aspirasi bagi masyarakat. Ia menegaskan akan selalu mendukung perjuangan rakyat. Gerakan ini juga bukanlah gerakan makar yang ingin menjatuhkan pemerintah saat ini.

"Tapi tolong diingat ini tidak bermaksud untuk makar. Kita meluruskan konstitusi yang benar seperti apa, sisi kenegaraan seperti apa" terang Tedjo.

Tedjo juga menegaskan bahwa negara Indonesia adalah milik rakyat, bukanlah milik penguasa atau pengusaha. Untuk itu ia ingin menjadi bagian dalam membantu rakyat berjuang menyampaikan aspirasi kepada pemerintah. Paling penting baginya adalah, rakyat bersama-sama mencari solusi dan tidak hanya menyalahkan pemerintah.

"Mungkin dari rakyatnya enggak nyampe, ya kita bantu sampaikan. Kita mendukung pemerintahlah. Pemilik negara ini bukanlah penguasa ataupun pengusaha, tapi kita semua rakyat, kita berhak menyampaikan semua aspirasi" tutup Tedjo. (UAK)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar