Text Line

Kita Bangsa yang Besar, Jangan Mudah Untuk Diadu Domba

Teks

Mohon Maaf Jika Anda Kurang Nyaman, Karena Blog Masih Dalam Perbaikan

Senin, 08 Agustus 2011

DANAU LAU KAWAR


CetakPDF
Kawar / Lau Kawar Danau merupakan salah satu tempat wisata di Kabupaten Karo berkisar sekitar 100 hektar. Jarak dari Kota Medan adalah sekitar 85 Km. Obyek wisata ini ramai dengan wisatawan domestik dan asing pada hari Sabtu dan Minggu serta pada hari libur.
Lau Kawar Legend Of
musim panen padi telah tiba di desa Kawar. Seluruh warga senang dengan tanaman padi yang sudah menguning dan matang. Demikian juga kepala desa Kawar jelas senang karena dia memiliki bidang yang sangat luas. Apa kepala desa berharap untuk sekarang ternyata diberikan pada tahun ini. Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah, kepala Desa Kawar mengadakan Guro Guro Aron-pihak Drum di lapangan selama empat hari dan empat malam.Seluruh warga diundang ke pesta yang luar biasa.
Karena undangan itu dikirim oleh kepala desa tidak ada yang berani untuk menolak undangan kecuali seorang wanita tua, ibu dari kepala desa. Wanita ini sendirian di rumah, sementara semua anak dan cucu pergi ke pesta. Terus beberapa suara drum yang samar dari waktu ke waktu bisa didengar dari tempat tidurnya. Sekitar tengah hari menari dihentikan untuk istirahat makan siang. Kepala desa dan seluruh penduduk desa sedang makan siang mewah dan berlimpah. Daging sapi dan kambing serta babi dan ayam disajikan dalam makanan; semua orang penuh, puas dan bahagia. Tapi ini baru hari pertama.
Setelah beristirahat sejenak, menari dan menyanyi dilanjutkan dipandu oleh anak datang kepala desa. Anehnya sambil menari di sore hari kepala desa yang disebut anak kecil, tampaknya ia teringat ibunya yang tertinggal sendirian dan lapar di rumah. Nasi dengan lauk yang layak disiapkan. Anak kecil diberitahu untuk mengirimkannya ke rumah neneknya. Namun nasib malang lagi menimpa si nenek, dia lupa makan siang disampaikan pada waktunya, bahkan makanan ia harus menyampaikan dibuka oleh dia di tengah jalan dan daging sapi semua, kambing, ayam, dan babi dimakan sampai hanya tulang kiri dan kemudian cucu dikemas tulang ke dalam paket aslinya.
Meskipun makan siang itu sangat terlambat tiba pada sore hari tapi nenek masih tersenyum untuk cucunya yang datang untuk membawa makan siang. Setelah memberikan makan siang, cucu kemudian kembali lapangan segera. Jadi wanita tua dengan kesulitan besar bangkit dari tempat tidur untuk makan. Tapi ketika membuka bungkusan di nenek terkejut karena ada hanya tulang belulang di dalamnya. Untuk waktu yang lama nenek bingung menatap bungkusan itu, tidak menyadari air matanya jatuh membasahi pipinya berkerut. Memang nasib nenek miskin. Anak siapa ia dibesarkan menjadi kepala desa telah lupa dihormati ibunya. Hati nurani nenek sangat sedih, kecewa dan marah. Dia menangis, dan bersumpah "Aku yang melahirkan dan mengangkat Anda, sampai Anda memiliki posisi yang dihormati ternyata Anda tidak bisa menghormati orang tua Anda sendiri, susu ini ibu sebagai saksi anak saya, karena itu bersumpah" air matanya terus jatuh pada dirinya . Pipi Tidak lama kemudian kata-kata nenek malang dikabulkan, embun gelap mulai menutup langit, saat hari mulai gelap Petir dan guntur terus menyerbu Seluruh Warga yang sedang merayakan pesta mulai panik;.. apalagi hujan mulai mengalir turun dengan cepat.
Partai itu berakhir seketika; seluruh warga berlari mencari tempat berlindung. Tapi hujan tidak peduli, hujan terus tercurah selama tujuh hari dan tujuh malam, lalu tiba-tiba banjir terjadi. Desa Kawar yang terletak tepat di bawah kaki Gunung Sinabung tenggelam.Tidak ada yang bisa diselamatkan. Desa Kawar kemudian menjadi sebuah danau, yang sekarang dikenal sebagai Danau Lau Kawar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar