Text Line

Kita Bangsa yang Besar, Jangan Mudah Untuk Diadu Domba

Teks

Mohon Maaf Jika Anda Kurang Nyaman, Karena Blog Masih Dalam Perbaikan

Minggu, 22 Maret 2015

Menebak Kepribadian Lewat Kopi Favorit



Kopi Gayo
Be Bi Pro, Jakarta - Apakah Anda suka meminum kopi dengan tambahan sirup? Atau mungkin Anda lebih menyukai kopi berbusa dengan banyak krim?

Betul sekali kami sedang membahas tentang jenis-jenis kopi. Kedai-kedai kopi merupakan sebuah keharusan ketika semua orang beraktivitas di luar (seperti yang dialami Yahoo! saat terjebak antrean konser musim semi - klik di sini untuk mencari tahu agar tidak terlambat menonton konser), jadi kami agak sedikit penasaran dengan berbagai kepribadian  Anda ketika memesan kopi hangat dengan permen Haribo rasa persik (itu menunjukkan sesuatu).

Kepribadian Anda menurut Jenis Kopi

Gagasan dari kedai kopi bersifat aspirasional. Dengan kata lain, tradisi seharga lima sen (sekitar Rp60) dalam makan malam menjadi simbol dari kemakmuran kalangan kelas menengah, baik di Amerika Serikat maupun di seluruh dunia. Memesan secangkir kopi berarti Anda sudah termasuk kalangan itu.

James Moore dan Judi James yang mengarang “The You Code: What Your Habits Say About You” mengklaim bahwa pilihan kopi jauh melebihi rasa “Dengan berbagai pilihan busa, krim dan topingnya minuman ini sudah menciptakan tingkat psikologi yang sangat dalam terkait kepercayaan diri, tingkat stres dan kenyamanan ketika masa kanak-kanak.” Kepribadian kopi, diparafrasekan dari “The You Code”:  

Penikmat Espresso: Kepuasan instan, hasil cepat, “yang paling terkenal dari seluruh pilihan kopi,” sinis, sarkasme, bahkan pemburu tenang yang agresif. Meremehkan hidup sehat, pemurung, dan ambisus, mengincar posisi elit serta ogah bergosip.

Penikmat Kopi Hitam: Tanpa basa-basi, minimalis, sosok dewasa yang tenang, menyukai hubungan langsung, kompetitif, pendiam dan pemurung, walaupun sesekali bersikap ekspresif.

Penikmat Latte: Mengurangi risiko dengan susu dan busa, cenderung mencari aman, ingin disukai, imut namun keras kepala, enggan  frontal dan suka mendelegasikan tugas-tugas berisiko, sosok penyayang keluarga, menikmati kenyamanan lingkungan dan memiliki teman kepercayaan. Kehidupan seksnya biasa-biasa saja.

Penikmat Cappucino: sosok ekspresif yang optimis dan menghargai gaya dan barang-barang keren, tidak begitu serakah. Cenderung memulai sesuatu ketimbang menjalani semua detail yang membosankan.

Penikmat Kopi Instan: tanpa basa-basi, frontal, ceria namun tidak terburu-buru dalam menyelesaikan sesuatu, sosok yang mungkin terlihat biasa-biasa saja. Mudah murung dan periang; tidak begitu berani dalam karier atau pun seks, sosok yang penuh pertimbangan.

Penikmat Decaf Soymilk: bersikap sok lingkungan ketimbang pejuang lingkungan. Bagi mereka yang tidak alergi dengan susu sapi, pilihan itu menyiratkan sikap rewel dan arogan. 

Penikmat Frappucino (dan kobi berbusa lainnya): Pecandu busa dan krim. Korban trend ketimbang trendsetter, duh, sosok tidak karuan dan tanpa perasaan ironi. 

Bukan Peminum Kopi: Si pengarang sangat menganggap sosok yang menolak secangkir kopi sebagai orang yang takut hidup dan bersikap kekanak-kanakan (sebuah penghinaan  yang terdapat dalam bagian “What Your Tea Says About You”)


Lebih dari Sekadar Tumpukan Biji Kopi
Fakta mengenai kopi, menurut National Coffee Association: Lebih dari delapan dari 10 warga Amerika pecandu kopi dalam setahun terakhir, dan separuhnya hanya sesekali meminum kopi. Namun, masing-masing generasi - mulai dari Greatest Generation hingga GenXers - rupanya semakin jarang meminum kopi ketimbang generasi sebelumnya, dan rata-rata jumlah kopi yang diminum seorang warga Amerika mencapai puncaknya pada 1960-an. Etnis warga yang terus menempati posisi teratas di antara peminum espresso adalah warga keturunan Hispanik-Amerika.        

Sedangkan untuk kepribadian menurut pilihan kopinya, studi dari produsen kopi pada 2007 menyusun apa saja yang akan dikorbankan warga Amerika demi secangkir kopi, saat menyimak berita pagi, makan siang, tidur, bahkan ketika menggosok gigi. Studi serupa juga menjabarkan lima tipe kepribadian peminum kopi:

1. Peminum gaul (33 persen), yang cenderung hidup sendirian, sehingga komunitas peminum kopi merupakan penyelamat bagi dirinya.

2. Pecinta kenyamanan (14 persen), yang cuma mengunakan cangkir panas untuk menghangatkan tangannya.

3. Pecandu kopi (14 persen), yang tidak bisa hidup tanpa kopi. Menariknya, mereka yang bergaji besar cenderung menyebut perilaku mereka sebagai kecanduan.

4. Peminum kopi untuk tugas (11 persen), biasanya pemula yang membutuhkan kopi agar selalu fokus.

5. Bukan pecandu kopi (7 persen). Meskipun tidak ada kategori usia yang dijelaskan di sini, kaum muda cenderung mengikuti tren seperti es kopi dan kopi dengan rasa tertentu,sedangkan generasi tua cenderung memilih kopi tubruk.

Ini bisa dipercaya bisa tidak, hanya saja sebagian besar karakter orang yang minum kopi tersebut sama dengan yang disebutkan diatas.

Sungguh Malang, Sungguh Sayang, Spanduk Mahasiswa Sudah dibentang, Berita TV pun Tak Tayang


Mahasiswa Mendemo Jokowi

Be Bi Pro Newa, Jakarta - Berikut ini beberapa contoh aksi yang telah dilakukan karena kecewa dengan kinerja JOKOWI, namun sangat disayangkan karena media bungkam terhadap tindakan-tindakan berikut ini :

1. Medan, Sumatera Utara

Gambar Jokowi dibakar
- Aliansi Gerakan Mahasiswa Sumater Utara
Mahasiswa yang menamakan diri Aliansi Gerakan Mahasiswa Sumatera Utara menginjak dan membakar foto Presiden Joko Widodo (Jokowi). Aksi unjuk rasa ini digelar di Bundaran Majestik, Jalan Gatot Subroto, Medan Sumut (Jumat, 20/3).

2. Pekan Baru, Riau

Mahasiswa membawa Pocong Jokowi


- BEM Universitas Islam Negeri (UIN) Suska Riau
Mahasiswa yang tergabung dalam BEM Universitas Islam Negeri (UIN) Suska Riau menggelar unjuk rasa di kantor DPRD Riau. Dalam tuntutannya, para mahasiswa menyatakan keresahan mereka atas banyaknya persoalan yang melanda Indonesia sejak pemerintahan Jokowi-JK. Dalam kesempatan itu, para mahasiswa mendesak penyelesaian masalah KPK-Polri, mengecam dan mendesak pemerintah menurunkan harga bahan pokok, mendesak nasionalisasi aset Blok Rokan dan Mahakam, dan pemberantasan mafia migas.

Di kesempatan itu, para mahasiswa juga membawa boneka jenazah yang dibalut kain kafan, dan diberi tulisan merah, dengan tulisan 'JOKOWI'.



3. Sumatera Barat
 
AMSB Turun ke Jalan


- Aliansi Mahasiswa Sumatera Barat (AMSB)
Mahasiswa Sumbar yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Sumatera Barat (AMSB) turun ke jalan menggelar aksi yang bertajuk Indonesia Gawat Darurat Aksi tersebut digelar untuk menyuarakan keresahan atas kondisi bangsa yang semakin memburuk dan kinerja Presiden yang tak sesuai dengan harapan dalam menjalankan pemerintahan.


Aksi yang berlangsung damai ini diawali dengan longmarch yang dimulai dari depan Kantor Gubernur Sumbar dan berakhir di Bundaran Imam Bonjol di Jalan Bagindo Aziz Chan, Padang.

 

4. Jambi, Jambi

- Aliansi Mahasiswa Siginjai, Jambi

Mahasiswa gabungan dari Aliansi Mahasiswa Siginjai, menggelar unjuk rasa. Sekitar pukul 16.39 mahasiswa membentuk lingkaran di Simpang IV BI, Kecamatan Telanaipura Kota Jambi.

Dalam orasinya mahasiswa menuntut jokowi mundur sebagai presiden Republik Indonesia.



5. Bandar Lampung, Lampung

Mahasiswa KAMMI, Walau Hujan Tetap Aksi


- KAMMI Lampung
Mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Lampung menggelar demonstrasi. Walau di tengah guyuran hujan deras, massa aksi tetap bersemangat berjalan dari depan Masjid Taqwa ke Bundaran Gajah. Di tengah guyuran hujan perwakilan massa aksi melakukan orasi secara bergantian.



6. Jakarta, DKI Jakarta

Rapat Akbar Mahasiswa UI di Kampus Salemba
 - Mahasiswa Universitas Indonesia (UI)

Mahasiswa UI juga mulai bergerak. Tampak ratusan orang menghadiri rapat akbar yang digelar di Kampus Salemba.


 
7. Bogor, Jawa Barat

Mahasiswa IPB Mengepung Istana Bogor


- Mahasiswa Institute Pertanian Bogor (IPB)

Mahasiswa IPB melakukan aksi menuntut janji pemerintahan Jokowi-JK di depan Istana Bogor, Jabar,


8. Bandung, Jawa Barat


Unjuk Rasa Mahasiswa Bandung
- Mahasiswa yang tergabung dalam BEM Se Jawa Barat
Mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di Car Free Day Dago Bandung. Aksi mahasiswa ini dimaksudkan untuk memberikan SP 1 (Surat Peringatan pertama) kepada pemerintahan Jokowi. Aksi tersebut diikuti oleh elemen mahasiswa di empat perguruan tinggi di antaranya UPI, UNPAD, Polban, dan Universitas Telkom.


- Aliansi Mahasiswa Cinta Indonesia
Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Cinta Indonesia menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Bandung.


9. Surakarta, Jawa Tengah

Mahasiswa UNS Siap Antar Jokowi Kembali ke Solo

-  Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS)

Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo demonstrasi di depan boulevard kampus, Jalan Ir Sutami. Mereka juga memblokir jalan Solo - Surabaya tersebut. Akibatnya arus lalu lintas keluar dan masuk kota Solo mengalami kemacetan panjang. Polisi harus mengalihkan lalu lintas ke belakang kampus dan Jalan Juanda agar kemacetan tak semakin parah.

Para mahasiswa yang mengenakan jaket almamater UNS berwarna biru laut tersebut menuntut Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar segera mengambil kebijakan yang menguntungkan rakyat Indonesia. salah satu yang mereka soroti adalah terkait mahalnya harga kebutuhan pokok saat ini. Yakni harga beras serta kebutuhan lainnya.

 

10. Purwokerto, Jawa Tengah

Mahasiswa UnSoed Purwokerto, Segel Gedung DPRD Banyumas
- Mahasiswa Universitas Soedirman (UnSoed)


Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto menggelar aksi di depan gedung DPRD Kabupaten Banyumas. Mereka mengenakan jas almamater warna kuning menyerukan yel-yel berisi kritikan untuk pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Tak hanya itu, mereka juga menyegel pintu gedung DPRD menggunakan selembar banner bertuliskan "Gedung Ini Disegel".



11. Malang, Jawa Timur

- Mahasiswa Brawijaya


Mahasiswa dari Universitas Brawijaya (UB) Malang, hari ini, menggelar aksi demo di depan Kantor DPRD Kota Malang. Dalam aksinya kali ini, mahasiswa mengkritisi gagalnya pemerintahan Jokowi-JK pada berbagai sektor lini.

Mahasiswa membentangkan poster besar yang bertuliskan "Korban PHP Jokowi" mahasiswa ini membeberkan rapor merah pemerintahan selama ini. Janji-janji manis sang Presiden saat kampanye hanya menjadi sebatas janji tanpa aksi dari Jokowi.

Semua kegiatan yang dilakukan senyap dari pemberitaan media elektronik, ada ap dengan semua ini??? (UAK)